Isu perubahan iklim semakin mendesak, mendorong banyak negara menerapkan kebijakan zero carbon. Target ambisius seperti “net zero emission 2050” menjadi komitmen global. Namun, pertanyaan besar muncul: apakah dunia benar-benar siap menjalankannya?
Apa Itu Zero Carbon?
Zero carbon berarti jumlah emisi karbon yang dilepaskan sama dengan jumlah yang diserap atau diimbangi. Caranya bisa melalui energi terbarukan, efisiensi energi, penghijauan, dan teknologi penangkapan karbon.
Negara Pelopor
- Uni Eropa – Target netral karbon pada 2050.
- Amerika Serikat – Investasi besar pada energi hijau melalui Inflation Reduction Act.
- Tiongkok – Komitmen netral karbon 2060 meski masih jadi penghasil emisi terbesar dunia.
Tantangan Implementasi
- Biaya Tinggi – Transisi energi membutuhkan investasi triliunan dolar.
- Ketergantungan Fosil – Banyak negara masih mengandalkan batu bara dan minyak.
- Kesenjangan Global – Negara berkembang sulit mengejar target karena keterbatasan teknologi.
Dampak Ekonomi & Sosial
Kebijakan zero carbon bisa menciptakan jutaan lapangan kerja baru di sektor energi hijau. Namun, juga bisa menghancurkan industri berbasis fosil yang selama ini menopang ekonomi banyak negara.
Masa Depan Dunia Zero Carbon
Jika kebijakan ini konsisten, dunia bisa mengurangi dampak krisis iklim secara signifikan. Namun, tanpa kerja sama internasional, target ambisius hanya akan jadi slogan politik.
Penutup:
Zero carbon adalah tantangan terbesar abad ini. Bukan sekadar soal teknologi, tapi juga soal keberanian politik dan solidaritas global.

