Internet awalnya dibangun sebagai jaringan global tanpa batas. Namun kini, banyak negara mulai menerapkan nasionalisme digital dengan membatasi akses internet internasional. Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar: apakah dunia akan terpecah menjadi pulau-pulau digital?
Mengapa Nasionalisme Digital Muncul?
- Keamanan Nasional – Negara ingin melindungi data warganya dari pihak asing.
- Kontrol Informasi – Pemerintah bisa mengendalikan arus berita dan opini publik.
- Ekonomi Lokal – Mendorong perusahaan teknologi domestik berkembang.
- Geopolitik – Persaingan antarnegara mendorong proteksi dunia maya.
Dampak Global
- Fragmentasi Internet – Dunia bisa terpecah menjadi “internet Tiongkok”, “internet Barat”, dll.
- Ekonomi Digital – Startup global kesulitan menembus pasar negara tertutup.
- Hak Asasi Manusia – Kebebasan berekspresi terancam.
- Persaingan Teknologi – Negara berlomba menciptakan platform tandingan.
Contoh Nasionalisme Digital
- Tiongkok – Melarang Google, Facebook, dan menggantinya dengan Baidu & WeChat.
- Rusia – Mencoba membangun jaringan internet mandiri.
- India & Eropa – Membuat regulasi ketat untuk data warga.
Masa Depan Internet
Internet global mungkin tidak akan benar-benar hilang, tetapi tren menuju fragmentasi digital semakin kuat. Dunia bisa menghadapi realitas baru: satu planet, banyak internet.
Penutup:
Kebangkitan nasionalisme digital menunjukkan bahwa kontrol atas informasi kini sama pentingnya dengan kontrol wilayah. Internet bukan lagi sekadar teknologi, tapi arena geopolitik modern.

