Meskipun Amazon, Microsoft, dan Google mendominasi pasar cloud computing global, di Tiongkok, pemain lokal seperti Alibaba Cloud, Tencent Cloud, dan Huawei Cloud secara signifikan lebih unggul. Fenomena ini bukan hanya tentang persaingan harga atau kualitas layanan, tetapi lebih pada kombinasi ketatnya regulasi data dan tuntutan kustomisasi dari bisnis Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok menerapkan Undang-Undang Keamanan Siber dan Perlindungan Informasi Pribadi yang mewajibkan data sensitif warga negara disimpan di dalam negeri dan tunduk pada pengawasan domestik. Hal ini secara efektif menciptakan pagar bagi penyedia cloud asing, memberikan keunggulan kompetitif yang besar bagi perusahaan Tiongkok yang dapat menjamin kepatuhan regulasi tersebut.
Selain kepatuhan, perusahaan lokal menawarkan solusi cloud yang disesuaikan secara unik untuk ekosistem aplikasi dan perangkat lunak Tiongkok yang kompleks. Mereka memastikan integrasi yang lebih mulus dengan aplikasi populer seperti WeChat dan Alipay serta platform bisnis lokal lainnya yang digunakan secara masif.
Mereka juga menawarkan layanan dukungan pelanggan dalam bahasa dan budaya lokal yang jauh lebih responsif dan mudah diakses, sebuah faktor penting bagi bisnis Tiongkok. Ketersediaan pusat data lokal yang luas juga memastikan latensi rendah dan keandalan tinggi, krusial untuk aplikasi berbasis real-time.
Keunggulan lokal ini menunjukkan bahwa di beberapa pasar besar, kedaulatan data dan kustomisasi platform dapat menjadi penentu utama dominasi pasar, mengalahkan kekuatan merek global. Ini memaksa penyedia asing untuk beroperasi melalui kemitraan yang kompleks, semakin memperkuat posisi pemain domestik.

