Mobil listrik sudah populer, tapi kini muncul inovasi lebih jauh: mobil listrik tenaga surya. Kendaraan ini menggabungkan baterai listrik dengan panel surya di bodi mobil.
Keunggulannya jelas: mobil bisa mengisi daya sendiri saat dijemur di bawah sinar matahari, mengurangi ketergantungan pada stasiun pengisian daya.
Startup di Belanda dan Jepang sudah menguji prototipe mobil surya dengan jarak tempuh hingga 700 km sekali isi penuh. Panel surya yang terpasang di atap mobil mampu menambah daya hingga puluhan kilometer per hari hanya dari paparan sinar matahari.
Selain ramah lingkungan, mobil surya juga memberi kebebasan lebih bagi pengendara di daerah terpencil yang minim infrastruktur listrik.
Namun, teknologi ini masih menghadapi hambatan: efisiensi panel surya di cuaca mendung rendah, dan biaya produksi mobil surya masih tinggi.
Kesimpulannya, mobil listrik tenaga surya adalah simbol masa depan otomotif berkelanjutan. Dengan inovasi lebih lanjut, ia bisa jadi solusi krisis energi global.
