Ketergantungan pada bahan bakar fosil mendorong lahirnya inovasi baru di dunia otomotif: mobil tenaga surya. Kendaraan ini memanfaatkan panel surya di atap dan bodi untuk mengubah sinar matahari menjadi energi.
Mobil tenaga surya menawarkan keunggulan ramah lingkungan. Tidak ada emisi gas buang, dan bahan bakar utamanya adalah energi terbarukan yang gratis.
Beberapa startup otomotif sudah merilis prototipe mobil surya dengan jarak tempuh hingga ratusan kilometer hanya dari sinar matahari.
Selain itu, mobil surya juga bisa dikombinasikan dengan baterai listrik. Saat matahari tidak bersinar, kendaraan tetap bisa berjalan dengan tenaga cadangan.
Keunggulannya jelas: keberlanjutan dan kemandirian energi. Mobil bisa mengisi daya sendiri tanpa bergantung sepenuhnya pada stasiun pengisian listrik.
Namun, ada keterbatasan. Efisiensi panel surya masih rendah, dan cuaca mendung bisa mengurangi performa mobil.
Selain itu, harga produksi kendaraan surya masih sangat mahal, membuatnya belum terjangkau masyarakat luas.
Meski begitu, riset terus berjalan. Dengan kemajuan teknologi material, efisiensi panel surya diperkirakan akan meningkat pesat.
Mobil tenaga surya adalah simbol masa depan transportasi hijau, di mana jalanan dipenuhi kendaraan yang berlari dengan energi matahari.

